Saturday, July 26, 2008

Meet Ronaldinho at Singapore

Kemarin (Jum'at, 25 Juli 2008), gak kebayang sama sekali... gue bakalan ketemu sama Ronaldinho (iya... betul-betul pemain bola kawakan dari Brazil itu). Sebetulnya gue gak nge-fans sama dia, itu juga karena suami gue suka banget nonton bola, trus gue jadi tau beberapa pemain bola terkenal, termasuk salah satunya Ronaldinho.

Jadi... kemarin itu, gue abis dari Rumah Sakit, trus mau jemput keponakan pulang sekolah dan nyamperin kakak gue yang lagi olah raga di Mall yang sama. Trus... lagi jalan-jalan yang yang gelas gitu sambil ngabisin waktu... Eeeeits... Tiba-tiba gue jerit sambil nunjuk ke arah kanan gue "RONALDINHO....". Ya ampuuun.... ngapain dia di Singapore pikir gue. Trus kakak gue malah sempet tanya "emang Ronaldinho siapa ya?"....

Hahaha.... gue ketawa ngakak.... sambil ngejelasin siapa sebetulnya Ronaldinho. Kita sempet malu-malu untuk ngikutin tuh pemain bola Brazil. Akhirnya.... kita ngikutin dari belakang sambil meyakinkan diri kalo gue gak salah. Gue heboooh banget.... Sampe malu sendiri...
Suasana Mall sepi banget. Sampe akhirnya gue ketemu bapak-bapak India yang juga ngikutin Ronaldinho, trus sambil malu-malu gue tanya tuh bapak "Sir... is he Ronaldinho?" trus tuh bapak bilang "Yes, he is... Let's get him".

Tiba-tiba adrenalin gue meningkat & semangat tuk ngejar Ronaldinho....
Trus... tiba-tiba Ronaldinho dan kru berhenti di supermaket Cold Storage, eeeh taunya dia mau foto di Fuji Film...

Waaah.... kesempatan besar.... Asiiiiik.... foto bareng Ronaldinho. Awalnya sempet malu-malu gak berani ngomong minta foto (maklum deeeh.... gengsi gue tinggi, hehehe....). Cuman jepret sana-sini dan posisi gue jauuuuh dari dia. Akhirnya tuh bapak India buka jalan, berlangsunglaaah acara foto-foto orang terkenal dan fans...
Yang minta foto cuman gue, kakak gue, bapak India dan ada satu lagi orang cina. Lucunya... beberapa penduduk singapore malah nanya ke gue... emang itu siapa siih? kok kamu malah foto-foto sama dia, emang dia terkenal yah.... Hahahahaha.... lucu banget tuh orang.

Pada akhirnya, ini antara lucu dan menyesal berat....
Sebetulnya saat itu, Ronaldinho gak sendiri, ada pemain bola lain yang jaaaauuuuuhhhh lebih ganteng tentunya. Cuman gue gak kenal. Sampe rumah, gue penasaran berat & akhirnya gue cari tau di internet. Guess Who??? He is Diego Ribas.
Pantesan aja waktu kita heboh foto-foto sama Ronaldinho, Diego malah cikikan sendiri (Mungkin dia mikir "kok gue gak difoto yah? kan gue juga terkenal, secara gantengan gue" hahahaha).
Sumpah deeeh.... gue nyesel banget. Tapi sudah laaah, semua sudah berlalu dan gue tetep seneng banget, walaupun gak ngefans sama Ronaldinho apalagi Tim Bola Brazil.
Kereeeen abiiiis.... gue bener-bener seneng.

Thursday, July 24, 2008

Aku Cinta Dia... Dulu, Sekarang dan Selamanya.

Sama sekali gak ada yang istimewa antara aku dan dia pada awalnya, kami cuma berteman biasa aja (sekitar tahun 1999). Cuma teman se-organisasi tingkat universitas yang kepentingannya juga sangat terbatas (kita beda jurusan, aku jurusan Psikologi & dia jurusan Teknik Mesin). Malah waktu itu Aku udah punya pacar dan juga dia. Kami suka curhat seputar pasangan, walaupun akhirnya kita putus juga dengan pasangan masing-masing (ternyata curhat itu bahaya yah...).

Lama kami berteman biasa tanpa ada rasa. Sibuk mengisi hari-hari tanpa terasa. Aku dan dia... Kami adalah dua individu yang bertolak belakang... jauh berbeda... Baik secara latar belakang keluarga, sifat, kebiasaan, prinsip, budaya, hobby, dll. Makin hari, kami makin sering bertemu di ruang organisasi... Aku juga gak sadar sama sekali, kalo ternyata ada kami mulai saling membutuhkan satu sama lain. Rasanya ada yang gak lengkap kalo dia nggak ada di ruangan itu (mungkin dia juga begitu). Aku masih gak sadar sama sekali... ternyata getar cinta itu mulai tumbuh diantara kami (masa' siih??? masih gak sadar juga tuuh....).

Di suatu malam yang gak diduga-duga... di malam Sinchia (tahun baru Cina), eeh... Dia ngungkapin cintanya ke Aku dengan cara yang... Hmmm... Sedikit gak lazim & kurang gentle (menurut aku yah, hehehe... Jangan marah ya Yang... Abis, kamu ngomongnya lewat telepon siih). Aku juga kaget luar biasa, antara setengah sadar dan tidak... Karena saat itu udh lewat tengah malam (udah terpengaruh CO2, hehehe...). Akhirnya aku terima dia sebagai kekasihku. Besoknya... Uhuuiii.... Aku punya pacar.... Senang tiada terkira (Aku rasa kamu juga begitu kan Yang?). Untuk pertama kalinya kita pergi makan siang sebagai sepasang sejoli. Perasaan senang... bingung... canggung... bahagia... ragu... terus silih berganti dibenakku. Waduuuh... kok jadi gini yah??? Waktu berlalu, rupanya berbedaan itu begitu nampak diantara teman-teman sekampus. Beberapa teman mulai bertaruh, kalau hubungan kami tidak akan bertahan lama. Waaaah... Aku naik darah, adrenalinku meningkat... Aku mau membuktikan kalau aku sanggup bertahan dengan hubungan itu. Karena gengsi??? (mungkin juga).

Waktu berlalu, hubungan kami semakin terasa sulit, kali ini aku sendiri yang menyadari perbedaan itu. Tahun demi tahun berganti... Kenyataannya kami tetap bertahan diantara kebahagiaan dan kegetiran. Dia lulus lebih dulu, kemudian bekerja di luar kota, sempat pindah 2 kota, Indramayu dan Lampung. Kami semakin jarang bertemu, aku sempat nggak tau apakah pacaran jarak jauh baik bagi hubungan kami. Tapi kenyataannya kami sering bertengkar & banyak cobaan, kondisi itu hampir 2 tahun lamanya. Setelah itu Dia melanjutkan studi ke Univ. Indonesia dan aku melanjutkan studi tetap di kampusku. Kondisi berangsur normal kembali, seperti biasa menjalani hari-hari penuh cinta dengan riak-riak kecil yang dapat teratasi. Hingga pada tahun 2005 akhir hingga awal 2006, kondisi memanas kembali, kuakui sulit sekali melalui masa-masa ujan itu. Kesabaran dan cinta kami diuji Allah.

Alhamdulillah, kami sanggup melewati semuanya, hampir 6 tahun usia pacaran kami, hingga akhirnya dia melamarku. Subhanallah... Hari yang bet
ul-betul membuatku bahagia. Setelah bertunangan, kami mengurus semua urusan pernikahan berdua, tak sabar menunggu hari bahagia kami. Hadiah pernikahan terindah bagi kami adalah ketika calon suamiku diterima sebagai CPNS Deplu, hanya beberapa hari sebelum hari pernikahan. Bahagia tiada terhingga di hari bahagia kami... 06 Januari 2007, Hari terindah dalam hidup kami.. Allah memang menakdirkan kami untuk selalu bersama dan untuk selamanya (Amiiin). Tak habis-habisnya kami bersyukur atas jawaban doa kami selama ini.

Hari pernikahan kami lalui tanpa bulan madu, namun kami sangat bahagia. Namun Allah kembali menguji cinta kami di usia perwinan yang masih belum setahun. Aku operasi besar, laparatomy. Astagfirullah... berat betul ujian itu... Dia dengan sabar dan tabah mendampingiku selama 9 hari di Rumah Sakit dan masa pemulihan di rumah yang hampir 2 bulan lamanya. Mataku semakin terbuka lebar... betapa aku cinta padanya, betapa Allah Maha Besar... Allah menciptakan suamiku untuk mencintaiku, untuk membuatku tegar, kuat dan semangat menjalani hari-hari ku. Baru saja aku kembali kuat untuk beraktivitas, dia harus pergi bertugas ke Australia selama 3 bulan (ya Allah... lama sekali...).

Sediiih sekali ketika aku menghadiri pernikahan adik iparku tanpa didampingi suamiku, tepat 1 hari sebelum ulang tahun pernikahan kami yang pertama. Kembali ku mengenang hari bahagia kami 1 tahun yang lalu kurang 1 hari, di gedung yang sama, adat yang sama serta tarian adat yang kutarikan dulu... Berlinang airmataku, ada rasa haru, rasa sedih dan bahagia silih berganti. Namun di pertengahan bulan Januari 2008. Wow... akhirnya aku menyusul dia ke Australia, untuk merayakan ulang tahun pernikahan kami yang pertama dan bulan madu kami yang tertunda. Senaaaang sekali rasanya. Walaupun aku sudah pernah ke Australia sebelumnya, rasanya seperti baru pertama kali menginjakkan kaki di Australia. Kami tidak mau melewatkan waktu sedikitpun terbuang, kecuali untuk bersenang-senang. Waktu begitu cepat berlalu dan kami harus segera kembali ke Jakarta. Pekerjaan sudah menanti kami.

Rasanya masih baru dan masih segar hawa bulan madu kami... Allah kembali menguji kami, dengan ujian yang lebih berat lagi. Astagfirullah Al'adzim... Kami harus kuat untuk menghadapi ini semua dengan sabar dan ikhlas. Allah menguji kami untuk menjadi ummatnya yang tangguh dan lebih meningkatkan keimanan kami lebih dan lebih baik lagi... Saat ini kami kembali berpisah untuk sementara waktu. Walaupun jarak kami jauh, cinta kami tetap dekat... dekat sekali... Dia selalu memberikan kesejukan bagi diriku setiap hari... walau kami terpisah negara.


Kini perbedaan itu begitu indah... Perbedaan itu melengkapi diri kami masing-masing
Cinta kami tidak akan luruh dimakan jarak dan waktu.
Dia... Suamiku "Masagus Salman Isfahani"
Dia... Suamiku "Kak Rendi"



Allah Maha Tau...
Aku Cinta Dia... Dulu, Sekarang dan Selamanya
Aku... Istrimu.








Anggie